Jumat, 11 November 2016

Ketimpangan Sosial


BAB III

KETIMPANGAN SOSIAL SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL DI TENGAH GLOBALISASI

         Ketimpangan Sosial

Globalisasi dapat menyebabkan ketimpangan sosial. Secara umum, globalisasi adalah suatu perubahan sosial dalam bentuk semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dan faktor-faktor yang terjadi akibat transkulturisasi serta perkembangan teknologi modern. Menurut Stiglitz, di satu sisi globalisasi membawa potensi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi banyak negara, peningkatan standar hidup, serta perluasan akses atas informasi dan teknologi, tetapi si sisi lain telah membawa ketimpangan serta kemiskinan global.

1.      Definisi Ketimpangan Sosial

Berikut definisi ketimpangan sosial menurut para ahli :


  • Andrinof A. Chaniago
Ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan   melupakan aspek sosial.
  • Budi Winarno
Ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.
  • Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker
Ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidak-adilan yang terjadi dalam proses pembangunan.
  • Roichatul Aswidah
Ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.


Ketimpangan sosial adalah ketidaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya dapat berupa kebutuhan primer seperti pendidikan, kesehatan peluang berusaha, dan lain sebagainya, serta dapat berupa kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan usaha, sarana saluran politik dan pemenuhan pengembangan karier.
Ketimpangan sosial merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok. Ketimpangan sosial dapat mencolok dari berbagai aspek, misalnya dalam aspek keadilan. Sebagai contoh ketimpangan sosial adalah kemiskinan. Ketimpangan tersebut terjadi karena adanya hubungan yang tidak harmonis. Seperti misalnya ketidakpedulian terhadap sesama dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu mencolok antara yang kaya dan yang miskin. Di saat banyak orang miskin kedinginan karena pakaian yang mereka kenakan sudah tidak layak pakai, tetapi banyak orang kaya yang berlebihan dalam membeli pakaian.
Ketimpangan yang terjadi di Indonesia dapat disebabkan karena adanya ketidakharmonisan, adanya komunikasi yang tidak baik antarmasyarakat, kondisi ekonomi masyarakat, serta berbagai faktor lainnya. Pemerintah hendaknya memperhatikan masalah ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat. Masyarakat tentunya berharap orang-orang yang ada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa.


Ketimpangan Global

Teori Ketimpangan Global

1.Teori Kolonialisme

  Di mulai di Inggris sekitar ahun 1970 ketika industrialisasi menyebar di seluruh Eropa Barat. Teori ini merujuk pada satu negara yang menjadikan banyak wilayah sebagai koloninya. Kegiatan ini diawali oleh negara industri (kapitalis) dengan cara menanamkan sebagian keuntungannya ke dalam persenjataan yang tangguh dan kapal, kemudian digunakan untuk menyerbu negara yang lemah untuk dijadikan koloninya. Setelah bangsa yang lemah takhluk, mereka akan mengeksploitasi tenaga kerja dan sumber daya bangsa tersebut.

2.Teori Sistem Dunia

Dikemukakan oleh Immanuel Wallerstein. Hasil analisisnya, industrialisasi mengahsilkan tiga kelompok bangsa, yaitu :

  1. Negara inti, negara yang lebih dulu melakukan industrialisasi dan mendominasi negara yang lemah. Negara inti yaitu negara-negara di Eropa Barat, misalnya Inggris, Belanda, Spanyol, Portugis.
  2. Negara semiperiferi, negara yang bergantung pada perdagangan negara inti. Negara semiperiferi yaitu negara Eropa Selatan.
  3. Negara periferi, negara pinggiran. Negara periferi yaitu negara di kawasan Asia dan Afrika.

3.Teori Ketergantungan

  Keterbelakangan sebagai akibat suatu sistem kapitalis internasional yang dominan (berbentuk perusahaan-perusahaan multinasional) dan bersekutu dengan Dunia Ketiga untuk mempertahankan kedudukan mereka. Dunia Ketiga adalah negara yang tidak masuk Dunia Pertama (negara kapitalis) dan Dunia Kedua (negara komunis). Perkembangan antara negara industri dan keterbelakangn negara dunia ketiga berjalan bersamaan. Ketika negara industri berkembang, negara dunia ketiga semakin terbelakang oleh kolonialisme dan neokolonialisme.

4.Pendekatan Struktural

  Pendekatan Struktural adalah cara lain untuk memandang ketimpangan dunia dalam hal kesejahteraan dan kekuasaan. Pendekatan ini memandang bahwa kemiskinan dan ketergantungan Dunia Ketiga tidak disebabkan oleh keputusan kebijakan yang sengaja dibuat di Amerika, Inggris, atau Moskow. Ketergantungan ini sebenarnya berasal dari struktur sistem internasional sehingga bangsa-bangsa pengekspor bahan mentah terpaksa kehilangan bagiannya dari keuntungan produksi.
  Menurut Raul Presbisch, sistem perdagangan bebas merugikan negara-negara pengekspor bahan mentah (negara periferi) dan menguntungkan negara-negara industri kaya yang mengekspor hasil industri (negara-negara pusat).

5.Teori Fungsionalis

Ketidaksetaraan tidak bisa dihindari dan memiliki fungsi penting dalam masyarakat. Menurut Kingsley Davis dan Wilbert Moore, penyebab ketidaksetaraan dan startifikasi masyarakat adalah sebagai berikut.

  • Masyarakat harus memastikan bahwa posisi-posisinya terisi.
  • Beberapa posisi lebih penting daripada yang lain.
  • Posisi-posisi yang lebih penting harus diisi oleh  orang yang lebih berkualifikasi.


Untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posi-posisi ini, masyarakat harus menawarkan imbalan lebih besar.

6.Teori Konflik

  Ketimpangan sebagai akibat dari kelompok dengan kekuatan mendominasi kelompok yang kurang kuat.. Kesenjangan sosial, mencegah dan menghambat kemajuan masyarakat karena orang-orang yang berkuasa akan menindas orang-orang tak berdaya untuk mempertahankan status quo. Masyarakat akan selalu mengalami konflik secara terus menerus.
Karl Mark adalah tokoh konflik pertama yang memandang bahwa kapitalisme akan memperjelas perbedaan kelas antarindividu. Hal ini terlihat dari konflik antara kaum borjuis dan kaum proleter, dimana kaum borjuis berusaha untuk menguasai alat-alat produksi.

7.Teori Pertumbuhan Neoklasik

  Dikemukan oleh Gouglas C. North. Teori ini memunculkan  prediksi tentang hubungan antara tingkat pembangunan ekonomi nasional suatu negara dengan ketimpangan pembangunan antar wilayah. Teori neoklasik ini memunculkan Hipotesis Neoklasik, ketimpangan pembangunan pada awal proses meningkat. Setelah berangsur-angsur, ketimpangan pembangunan antarwilayah tersebut semakin menurun.

Cara Sosiolog Memandang Ketimpangan Sosial:

Kesenjangan sosial sebagai masalah sosial mencakup tiga dimensi, yaitu.
  1. Kondisi struktural objektif, yaitu hal-hal yang dapat diukur secara objektif dan berkontribusi terhadap ketimpangan sosial. Misalnya, tingkat pendidikan, kekayaan atau kemiskinan, pekerjaan.
  2. Dukungan ideologis, mencakup hal-hal yang mendukung ketimpangan sosial yang terdapat di masyarakat. Misalnya undang-undang, kebijakan publik, nilai-nilai di masyarakat.
  3. Reformasi sosial, mencakup perlawanan terorganisasi, kelompok-kelompok perlawanan, dan gerakan-gerakan sosial.


Koefisien Gini atau Rasio Gini

  Koefisien yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara atau antarnegara. Koefisien Gini menghitung ketimpangan pemasukan dengan rentang 0-1.
Suatu distribusi pendapatan makin merata jika koefisien gininya mendekati 0 ( nol). Sebaliknya, distribusi pendapatan kurang merata jika koefisien gininya mendekati satu.

Pengaruh Ketimpangan Global
a. Ketimpangan global dalam sejarah
b. Pengaruh ketimpangan global pada rakyat miskin
c. Pengaruh Ketimpangan lobal pada kelas menengah.


Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial

Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1.Kondisi Demografis

Demografi : ilmu yang mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan:
  • Jumlah penduduk
  • Komposisi Penduduk
  • Persebaran penduduk



2.Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan untuk semua orang. Pendidikan merupakan sosial elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif. Pendidikan merupakan kunci pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia.
Ada perbedaan mencolok dalam 2 situasi ini:
  • Anak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas kurang
  • Anak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga semangat belajar kurang


Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial. Ketidakadilan tersebut dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan, dsb.

3.Kondisi Kesehatan

Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dsb.
Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain, sehingga bisa  mengakibatkan ketimpangan.

4.Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata. Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya. Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal.
Munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang  lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.


Akibat Ketimpangan Sosial

1.Kriminalitas

  Kriminalitas atau kejahatan adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang merugikan orang lain sebagai korban dan juga merugikan masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, tindakan kriminal disebabkan oleh kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya, seperti proses imitasi, persaingan, dan pertentangan kebudayaan.
Penyebab munculnya tindakan kriminal dapat dijelaskan dalam dua teori sebagai berikut.

1.    Teori Asosiasi Diferensial (Sutherland). Kegiatan kriminal sebagai hasil sosialisasi nilai-nilai dari satu kelompok yang berbenturan dengan nilai-nilai kelompok yang lebih kuat.
2.    Teori Ketegangan (Robert K. Merton). Penyimpangan yang paling mungkin terjadi ketika ada ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya. Sebagai contoh, seesorang yang ingin menjadi kaya, tetapi dalam proses pencapaiannya menggunakan cara-cara kotor seperti korupsi, penyelundupan uang.

2.Monopoli

  Monopoli adalah suatu pengusahaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk menguasai penawaran pasar (penjualan barang dan jasa di pasar) yang ditujukan kepada para pelanggannya. Monopoli sebagai akibat dari ketimpangan sosial akan mengganggu kesempatan produk-produk baru yang berkualitas hasil dari kreativitas masyarakat.
Ciri-ciri monopoli adalah sebagai berikut.

1.    Penguasaan pasar, pasar dikuasai oleh sebagian pihak saja.
2.    Produk yang ditawarkan biasanya tidak memiliki saingan.
3.    Pelaku praktik monopoli dapat mempengaruhi harga produk.
4.    Sulit bagi pengusaha lain untuk memasuki pasar.

3.Diskriminasi

  Dalam Ensikopedia Nasional Indonesia dijelaskan diskriminasi berasal dari bahasa Inggris yaitu discrimination  yang artinya sikap atau tindakan membeda-bedakan. Menurut Setiadi, faktor penyebab munculnya diskriminasi adalah sebagai berikut.
Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan.
Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Contoh bentuk diskriminasi yang terjadi dalam masyarakat adalah sebagai berikut.
1.    Diskrimiasi ras. Diskriminasi ras pernah terjadi pada masyarakat Afrika Selatan yang dikenal dengan politik apartheid, dimana golongan orang-orang kulit putih menduduki lapisan sosial lebih tinggi daripada golongan orang-orang berkulit hitam. Politik tersebut menggolongkan masyarakat berdasarkan jenis kulit.
2.    Diskriminasi agama. Yaitu memperlakukan orang berbeda karena apa yang mereka percaya dan tidak percaya berdasarkan agama. Faktor yang mempengaruhi diskriminasi agama, seperti keyakinan agama yang dianut, adanya perbedaan agama dalam satu kelompok, adanya praktik keagamaan.
3.    Diskriminasi gender.  Perbedaan sikap dan perlakuan terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin dapat menyebabkan ketimpangan sosial.

4.Disharmoni Kehidupan Beragama

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keberagaman. Sebagai contohnya, masyarakat Indonesia memiliki agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Konghucu yang rawan terjadinya konflik yang dipicu karena adanya ketimpangan sosial. Disharmoni dalam agama juga dapat dipengaruhi oleh sikap fanatisme yang berlebihan sehingga menyebabkan memudarnya sikap toleransi masyarakat.

5.Etnosentrisme



Yaitu suatu sikap menilai kebudayaan kelompok atau masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di kelompok masyarakat, dengan kata lain mengganggap kebudayaannya lebih unggul dibandingkan kebudayaan lain. Etnosentrisme dapat menghambat hubungan antarkebudayaan, sehingga menghambat proses asimilasi dan integrasi serta dapat menimbulkan konflik SARA.

6.Melemahnya  Jiwa Wirausaha

  Ketimpangan sosial menjadi penghambat minat seseorang untuk memulai usaha, penghambat keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha lebih maju. Hal ini disebabkan seorang wirausaha dianggap remeh dalam perekonomian.

7.Kemerosota Moral

Bagi kelompok masyarakat kelas atas, kemerosotan moral berupa adanya sikap individualistik (sikap kurang peduli terhadap sesama) dan adanya sikap materialistik (menganggap uang dan kekuasaan adalah segala-galanya). 
Sedangkan bagi kelompok yang kurang mampu atau kelas bawah, kemerosotan moral dapat dipicu oleh ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehingga terpaksa menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti mencuri, merampok.

8.Pencemaran Lingkungan Alam

Merupakan rusaknya tata lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia. Misalnya penggundulan hutan yang menyebabkan punahnya flora dan hilangnya habitat alam bagi fauna.

9.Kemiskinan

Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya ketimpangan sosial di masyarakat.
1)           Pandangan tentang Kemiskinan
            Perbedaan andangan dari para ahli mengenai kemiskinan terletak pada pandangan ideolosnya. Kemiskinan disepakati sebagai masalah yang bersifat sosial ekonomi,tetapi penyebab dan cara mengatasinya terkait dengan ideologi yang melandasinya. Untuk memahami perbedaan ideologi tersebutada tiga pandangan , yaitu:
a)      Konservatifme. Kaum konservatisme memandang kemiskinan bermula dari karakteristik khas orang miskin itu sendiri. Orang menjadi miskin karena tidak mau bekerja keras, boros , tidak mempunyai rencana,fatalis, dan tidak hasrat untuk berpartisipasi.
b)      Liberalisme. Kaum liberalisme memandang bahwa manusia sebagai makhluk yang baik, tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
c)      Radikalisme. Kaum radikal mengabaikan budaya kemiskinan, mereka menekankan perana struktur ekonomi, politik,  dan sosial, serta memandang bahwa manusia adalah makhluk yang kooperatif, produktif dan keratif.

2)        Definisi Kemiskinan

            Berikut beberapa definisi kemiskinan menurut para ahli dan lembaga.
a.  Bappenas
Kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan kerena kehendak oleh si miskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya.
b.  Levitan
Kemiskina adalah kekurangan barang-banrang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkanuntk mencapai suatu standar hidup yang layak.
c.  Faturachman dan Marcelinus Molo
Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dan/atau rumah tangga untuk memenuhikebutuhan dasarnya.
d.  Ellis
Kemiskinan merupakan gejala multidimensional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi, sosial dan politik.
e.  Suparlan
Kemiskinan adalah suatu standar hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tungkat kekuranga materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dam masyarakat yang bersangkutan.
f.   Reitsma dan Kleinpenning
Kemiskina sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang bersifat materiel maupun nonmaterel.
g.  Friedman
Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliputi aset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber keuangan ( pendapatan dan kredit), organisasi sosial politik yang dapat diamnfaatkan untuk mencapai kpentingan bersama, jaingan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta informasi yang berguna.

Dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah suatu situasi, baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.

Masalah Ketimpangan Sosial di Masyarakat

1.Diskriminasi

Diskriminasi (discrimination), artinya: sikap atau tindakan yang membeda-bedakan. Diskriminasi cenderung memiliki arti negatif, karena hanya menguntungkan satu pihak, namun merugikan pihak lain. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dinilai tidak adil.
Faktor penyebab munculnya diskriminasi:
a)Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan
b)Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang lebih lemah
c)Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Bentuk-bentuk diskriminasi:

a.Diskriminasi Ras


  Diskriminasi ras: membedakan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.
contoh: Politik Apartheid (di Afrika Selatan): pembedaan berdasarkan warna kulit. Golongan kulit putih menduduki lapisan sosial lebih tinggi daripada kulit hitam. Saat ini politik apartheid sudah dihapuskan. Salah satu pejuang kesetaraan ras di Afrika Selatan adalah Nelson Mandela.

b.Diskriminasi Agama

  Diskriminasi agama berarti mendevaluasi seseorang atau kelompok tertentu karena agama mereka, atau memperlakukan orang berbeda karena apa yang mereka percaya atau tidak percaya.
Seseorang dapat mengalami diskriminasi agama, karena mereka adalah :
  1. pengikut agama yang berbeda
  2. pengikut denominasi yang berbeda dalam agama tertentu
  3. keyakinan agama mereka
  4. praktek-praktek keagamaan mereka
  5. aksi-aksi yang terinspirasi dari ajaran agama
c.Diskriminasi Gender

Gender:
  • perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
  • Perilaku yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan jenis kelamin tertentu
Hilary M. Lips dalam bukunya yang berjudul Seks And Gender menjelaskan bahwa gender adalah sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan.
Misalnya: perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan, sedangkan laki-laki dianggap kuat, perkasa, jantan, rasional

   Diskriminasi Gender yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin. Dulu kaum perempuan dianggap memiliki kedudukan lebih rendah dibanding laki-laki.
Perempuan tidak mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki, misalnya pendidikan, mengambil  keputusan, memiliki peran sosial di masyarakat.

2.  Disharmoni Kehidupan Beragama

  Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman suku, agama,   tradisi, norma dan budaya.  Keberagaman tersebut memicu terjadinya disharmonisasi.
Disharmoni dalam kehidupan beragama juga dapat disebabkan oleh 3 faktor: ada faktor internal,faktor eksternal dan faktor relasi
Sekjen Departemen Agama, Bahrul Hayat Ph.D menyatakan bahwa, sebagian besar pemicu disharmonisasi kerukunan umat beragama di Indonesia pasca kemerdekaan disebabkan oleh faktor eksternal agama seperti ketimpangan sosial dan ekonomi.
  Dari faktor internal, disharmonisasi dipengaruhi oleh sifat fanatisme yang berlebihan, sehingga mengakibatkan memudarnya sikap toleransi di masyarakat.
Seringkali pemahaman agama yang tidak tepat tidak hanya menimbulkan masalah, juga menjadi pemicu disharmonis kerukunan umat beragama. Apalagi pada setiap agama juga terdapat gerakan  liberalisasi dan radikalisasi.
   Dari faktor relasi, misalnya tentang penyiaran agama. Karena setiap agama memiliki konsep yang berbeda dalam masalah ini, maka perlu diatur bagaimana lalu lintasnya, agar tercipta hubungan  yang harmoni.
Kehidupan umat beragama yang harmonis dapat dicapai apabila masing-masing memiliki misi dan tujuan yang sama, antara lain menjaga keamanan  dan ketertiban.

3.Etnosentrisme

  Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan tolok ukur kebudayaan sendiri. Etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap yang menganggap cara hidup suku bangsanya merupakan cara hidup yang paling baik.
  Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku    bangsa yang lain lebih rendah maka sikapdemikian akan menimbulkan konflik. Konflik tersebut, misalnya kasus SARA, yaitu pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan.

Dampak negatif dari sikap etnosentrisme antara lain:
  1. Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
  2. Menghambat pertukaran budaya
  3. Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbeda
  4. Memacu timbulnya konflik sosial.


Dampak positif dari etnosentrisme yaitu:


  1. dapat mempertinggi semangat patriotisme,
  2. menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, serta
  3. mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.

Dampak Ketimpangan Sosial di Masyarakat

Ketimpangan sosial dapat memiliki dampak positif maupun negatif.

Dampak positif:
  1. Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing
  2. Meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan rakyat.


Dampak negatif:
  1. Menimbulkan kecemburuan sosial
  2. Adaanya pembatasan hubungan sosial karena  kedudukan seseorang dalam masyarakat
  3. Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas
  4. Adanya ketidakadilan dalam masyarakat


Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial di Masyarakat

1.Peningkatan Kualitas Penduduk

  1. Memperbaiki kualitas pendidikan
  2. Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik tenaga medis medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan
  3. Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluha atau pengarahan pada masyarakat


2.Mobilitas Geografis



  1. Mobilitas geografis adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
  2. Pemerintah mengadakan program tersebut dengan tujuan: mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah.
  3. Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan pembangunan.

3.Menciptakan peluang kerja



  1. Indonesia merupakan negara berkembang    dengan memiliki kepadatan penduduk yang  tinggi.
  2. Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan akan menimbul- kan pengangguran.
  3. Untuk itu pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan peluang kerja bagi mereka.


2 komentar:

  1. Merit Casino – Deposit and withdrawal methods - xn--o80b910a26eepc81il5g.online
    Best Betting 메리트 카지노 Sites for Merit Casino. We have 인카지노 detailed match details from different bookmakers that you can access 메리트카지노 through the app. If you're

    BalasHapus
  2. Play Online Game - Chophouse of All Time
    This is 메리트카지노 a list of all titles developed by SEGA in its various different iterations, starting with Golden Axe (19th century) as the 파라오카지노 first Sega Mega Drive arcade game!

    BalasHapus